Ketika
kegalauan ( sok alay ) menyerang setiap langkah kaki yang berpijak seakan
menuntunku kearah masa kebimbangan labilku. Ketika ketidakpedulian mendorong
hasrat tuk ingin melemparkan sebongkah kata yang tak tersirat. Hari demi hari
terbuang sia-sia. Dan akhirnya baru tersadar bahwa sesuatu telah tersangkut
mati di dalam perasaan yang tak dapat terdeteksi oleh apapun. Pertemuan singkat
telah menyita banyak waktu untuk memikirkan sesuatu yang asing di pikiran.
Alangkah gila diri ini jika hati dan perasaan memaksa menuju pada sesuatu yang
rumit dijelaskan. Proses kerja otak mendadak tersendat oleh selipan ingatan
masa lalu yang akan selalu menjadi kenangan termanis. Teringat terus akan nama seseorang yang tak
tahu pakah dia akan memikirkanku setiapku memikirkannya? Tak dapat dipungkiri
bahwa love bisa datang kapan dan
dimana saja, cepat maupun itu lambat. Tapi, semuanya berubah begitu saja ketika
dia folbek aku di twitter. Sungguh tweet yang menyayat hati (T_T). Serasa berada di balkon apartemen bertingkat
seratus dan tiba-tiba menjatuhkan diri!! terus mati dehh.. Sms tak dibalas,
Cuma bertanya susah sekali. Pagii :) , siang :) , malam juga :). Ehh.. ternyata !! sampe taun monyet
juga gak bakalan dibalas dehh.. egois atau sombong itu?? Kisah yang menyakitkan
dan memecah belah hati dan perasaan. Sudah!!! Itu hanya mimpi, tak mungkin
dapat menjadi nyata. Sudahlah. lupakan dan tinggalkan!! #namun tak bisa..T_T.
mungkin terlalu cepat adalah kuncinya. Apa kata itu yang sedang berkecamuk,
mengeroyok dan merasuki alam bawah sadarku di saat ini? apa aku gila jika
secepat itu merasakan sesuatu? Apakah aku bersalah jika aku egois ingin
memilikinya? Hatiku akan selalu menjadi batu bagi siapa saja yang akan
menentangku, namun harus dia tau jika hati dan perasaan tak dapat di tebak apa
yang dia inginkan, tapi cobalah ikuti apa yang diinginkan oleh hatimu. Mulut
tidak selamanya harus berbicara. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar