Suatu
hari yang beberapa saat ini sudah dinanti para umat islam akhirnya datang juga.
Ketika para umat islam telah lama menanti saat-saat seperti ini. mereka
berbondong-bondong ke tanah suci menunaikan ibadah haji dan umrah. Semua umat
muslim berlomba untuk meraih puncak kemenangan. Hewan pun dikurbankan dan dibagikan kepada setiap fakir
miskin.
Puasa pun dijalankan. berbagai
kue lebaran sudah dibikin tapi ibuku belum juga membuatnya. Mereka pun berlomba
memakai baju baru untuk menyemangati diri melaksanakan idul adha. semua
keluarga pun berkumpul. Orang-orang pun banyak yang mudik demi melaksanakan
idul adha bersama dengan keluarga. Begitu pun dengan saya, besok saya akan
pulang kampung dan bertemu dengan ayah, ibu, dan adik-adikku. Mereka pasti
sangat menantikanku pulang. Namun, idul adha tahun ini serasa sangat beda dari
sebelumnya. Tidak tahu karena apa? Apa karena ayah yang tidak jelas dengan
siapa dia akan lebaran? atau apa karena saya Cuma 2 hari di kampung dan harus
kembali ke kota untuk kembali kuliah? Serasa tidak ingin pulang kalau
keadaannya seperti ini. serasa ini buka idul adha ku yang terbaik diantara
lebaran idul adha ku sebelumnya. Semoga dengan idul adha kali ini dapat menyatukan kembali keluarga
yang sempat berantakan karena kesalahpahaman. semoga orangtuaku memberiku maafnya atas segala kesalahanku
dan kenakalanku selama mereka memeliharaku hingga sebesar ini. Amiinn..
Oktober 22, 2012
Oktober 19, 2012
The Morning Sun
Ketika pagi
dengan sengatan matahari yang menusuk setiap pori-pori kulit serasa serbuan panah-panah api yang sudah tertancap dan
membakar kulit. Ketika sudut-sudut kamar yang ditambal dengan seng-seng menebarkan
aurah panas membuatku terbangun dari tidur pendekku sehabis begadang karena
tugas semalam. OMG!! Kebiasan buruk yang dimanjakan, jadinya telat shalat subuh
lagi. Gak boleh di contek yahh..?? hehee.. setelah itu, mulai membersihkan
tempat tidur yang kusut karena tidur yang tak bisa dengan satu style ^_^. Kemudian, kuambillah
handuk hijauku yang bermotif ikan dengan folkadotnya sambilmenuju kamar mandi. Segeralah
kujatuhkan air dari atas kepalaku yang serasa air es secepat mungkin. Kupilih baju
merah dan jeans hitam dengan perpaduan sepatu abu-abu dengan tas selempang yang
berwarna hitam dan tentunya memakai jilbab merah untuk memberi semangat untuk
hariku yang berbeda dari biasanya. Karena uang sudah mulai menipis di
pertengahan bulan, sarapan pun diabaikan. Berangkat ke kampus dengan bekal
makan siang dan semangat baru disertai tugas-tugas yang telah menghabiskan masa
istirahatku semalam ( anak kos-kosan bangett ).^_^
Oktober 18, 2012
Jilbabku dan Jiwaku
Saya adalah
seorang muslimah, namun belum tahu apa itu islam tapi bukan karena saya tidak
menjalankannya. Menurut kebanyakan orang islam itu indah, islam itu bersih,
islam itu aman. Yang saya tahu islam itu menutupi aurat, mengaji dan shalat.
Apakah Cuma itu? Saya kira tidak! Sekarang ini saya ingin mempelajari agamaku
dengan memulai menutup auratku dengan penuh ketulusan dan yakin demi Allah
SWT.. Allah pasti punya rencana besar dibalik ini. Semoga tak ada keraguan yang
menyertaiku dengan perkataan perkataan teman-temanku yang mengatakan belum
mendapat hidayah dan belum siap. Itulah kata-kata yang sudah biasa terdengar
ditelinga. Saya bertanya pada diri saya sendiri, kapan jiwa saya bisa siap untuk
takut berdosa kalau bukan sekarang? kapan saya bisa mendapatkan hidayah dari
Allah SWT. jika bukan saya yang mencarinya sendiri?
Biarkanlah saya dan
jilbabku menutupi hatiku yang tersembunyi kehangatannya. Saya ingin memakai
hijabku setiap hari, yang bukan hanya auratku yang tertutup tapi hati dan
jiwaku juga. Semoga jiwa dan hatiku bisa menerima ragaku dengan hijabku. Yah
Allah bantulah hambah, semoga saya tidak ragu dengan niatku dan tegurlah hambah
jika keliru. Amiinn..
Oktober 16, 2012
Harap Dinanti Andrea
Ketika
di waktu itu aku hanya bisa berharap akan dirinya, akankah aku dipertemukan
dengan kata-kata “tak pantas” ? harapan yang selalu bergejolak di hati ini yang
tak sempat terusik. Aku tahu itu takkan
mungkin bagi kalian untuk menyakini harapanku, tapi bagiku itulah semangat baru
dalam kehidupanku yang baru. Melihat kerlingan tak jelas yang terlempar dari
mata indahnya telah tertancap di hatiku, terasa hembusan angin sejuk telah
menampar wajahku secara perlahan. Akankah dia mengetahuinya, hati?
Pikiran
selalu bertanya kepada hati, mungkinkah
aku tak salah memilih untuk mengagumi dirinya? Aku ingin selalu melihat dirinya
dari kejauhan tanpa dia ketahui. Aku ingin dia tahu itu namun bukan hari ini. Aku
tak ingin dia menghindariku karena harapanku. Kuingat kembali ketika dia pada
awal kekagumanku hingga saat ini. Aku tak tahu apa yang membuat mata ini
terhenti padanya saat memandangi seisi ruangan yang menjadi awal keherananku.
Saat
ini, harapan itu serasa ingin meluap ketika teguran demi teguran darinya menuju
kepadaku. Aku ingin harap ini tak timbul saat ini, aku hanya tak ingin melihat
kalian saling menertawaiku dan mengolok-olokku ketika harap itu tersirat. Aku hanya
ingin menunjukkan kasih sayangku bukanlah sebuah ego yang harus kumiliki
adanya. Tapi aku ingin dia tahu bahwa harapku hanya untuk dia tahu dan dia
hargai. Dan aku ingin dia tahu bahwa harapku padanya itu luar biasa. Allah tahu
yang terbaik bagiku. SOMEONE IN IT :*
Langganan:
Postingan (Atom)