Oktober 22, 2012

Sepercik Senyum Adha

Suatu hari yang beberapa saat ini sudah dinanti para umat islam akhirnya datang juga. Ketika para umat islam telah lama menanti saat-saat seperti ini. mereka berbondong-bondong ke tanah suci menunaikan ibadah haji dan umrah. Semua umat muslim berlomba untuk meraih puncak kemenangan. Hewan pun dikurbankan dan dibagikan kepada setiap fakir miskin. Puasa pun dijalankan. berbagai kue lebaran sudah dibikin tapi ibuku belum juga membuatnya. Mereka pun berlomba memakai baju baru untuk menyemangati diri melaksanakan idul adha. semua keluarga pun berkumpul. Orang-orang pun banyak yang mudik demi melaksanakan idul adha bersama dengan keluarga. Begitu pun dengan saya, besok saya akan pulang kampung dan bertemu dengan ayah, ibu, dan adik-adikku. Mereka pasti sangat menantikanku pulang. Namun, idul adha tahun ini serasa sangat beda dari sebelumnya. Tidak tahu karena apa? Apa karena ayah yang tidak jelas dengan siapa dia akan lebaran? atau apa karena saya Cuma 2 hari di kampung dan harus kembali ke kota untuk kembali kuliah? Serasa tidak ingin pulang kalau keadaannya seperti ini. serasa ini buka idul adha ku yang terbaik diantara lebaran idul adha ku sebelumnya. Semoga dengan idul adha kali ini dapat menyatukan kembali keluarga yang sempat berantakan karena kesalahpahaman. semoga orangtuaku memberiku maafnya atas segala kesalahanku dan kenakalanku selama mereka memeliharaku hingga sebesar ini. Amiinn..

Oktober 19, 2012

The Morning Sun


Ketika pagi dengan sengatan matahari yang menusuk setiap pori-pori kulit serasa serbuan  panah-panah api yang sudah tertancap dan membakar kulit. Ketika sudut-sudut kamar yang ditambal dengan seng-seng menebarkan aurah panas membuatku terbangun dari tidur pendekku sehabis begadang karena tugas semalam. OMG!! Kebiasan buruk yang dimanjakan, jadinya telat shalat subuh lagi. Gak boleh di contek yahh..?? hehee.. setelah itu, mulai membersihkan tempat tidur yang kusut karena tidur yang tak bisa dengan satu style ^_^. Kemudian, kuambillah handuk hijauku yang bermotif ikan dengan folkadotnya sambilmenuju kamar mandi. Segeralah kujatuhkan air dari atas kepalaku yang serasa air es secepat mungkin. Kupilih baju merah dan jeans hitam dengan perpaduan sepatu abu-abu dengan tas selempang yang berwarna hitam dan tentunya memakai jilbab merah untuk memberi semangat untuk hariku yang berbeda dari biasanya. Karena uang sudah mulai menipis di pertengahan bulan, sarapan pun diabaikan. Berangkat ke kampus dengan bekal makan siang dan semangat baru disertai tugas-tugas yang telah menghabiskan masa istirahatku semalam ( anak kos-kosan bangett ).^_^

Oktober 18, 2012

Jilbabku dan Jiwaku

Saya adalah seorang muslimah, namun belum tahu apa itu islam tapi bukan karena saya tidak menjalankannya. Menurut kebanyakan orang islam itu indah, islam itu bersih, islam itu aman. Yang saya tahu islam itu menutupi aurat, mengaji dan shalat. Apakah Cuma itu? Saya kira tidak! Sekarang ini saya ingin mempelajari agamaku dengan memulai menutup auratku dengan penuh ketulusan dan yakin demi Allah SWT.. Allah pasti punya rencana besar dibalik ini. Semoga tak ada keraguan yang menyertaiku dengan perkataan perkataan teman-temanku yang mengatakan belum mendapat hidayah dan belum siap. Itulah kata-kata yang sudah biasa terdengar ditelinga. Saya bertanya pada diri saya sendiri, kapan jiwa saya bisa siap untuk takut berdosa kalau bukan sekarang? kapan saya bisa mendapatkan hidayah dari Allah SWT. jika bukan saya yang mencarinya sendiri?
Biarkanlah saya dan jilbabku menutupi hatiku yang tersembunyi kehangatannya. Saya ingin memakai hijabku setiap hari, yang bukan hanya auratku yang tertutup tapi hati dan jiwaku juga. Semoga jiwa dan hatiku bisa menerima ragaku dengan hijabku. Yah Allah bantulah hambah, semoga saya tidak ragu dengan niatku dan tegurlah hambah jika keliru. Amiinn..

Oktober 16, 2012

Harap Dinanti Andrea



Ketika di waktu itu aku hanya bisa berharap akan dirinya, akankah aku dipertemukan dengan kata-kata “tak pantas” ? harapan yang selalu bergejolak di hati ini yang tak sempat terusik.  Aku tahu itu takkan mungkin bagi kalian untuk menyakini harapanku, tapi bagiku itulah semangat baru dalam kehidupanku yang baru. Melihat kerlingan tak jelas yang terlempar dari mata indahnya telah tertancap di hatiku, terasa hembusan angin sejuk telah menampar wajahku secara perlahan. Akankah dia mengetahuinya, hati?
Pikiran selalu bertanya kepada  hati, mungkinkah aku tak salah memilih untuk mengagumi dirinya? Aku ingin selalu melihat dirinya dari kejauhan tanpa dia ketahui. Aku ingin dia tahu itu namun bukan hari ini. Aku tak ingin dia menghindariku karena harapanku. Kuingat kembali ketika dia pada awal kekagumanku hingga saat ini. Aku tak tahu apa yang membuat mata ini terhenti padanya saat memandangi seisi ruangan yang menjadi awal keherananku.
Saat ini, harapan itu serasa ingin meluap ketika teguran demi teguran darinya menuju kepadaku. Aku ingin harap ini tak timbul saat ini, aku hanya tak ingin melihat kalian saling menertawaiku dan mengolok-olokku ketika harap itu tersirat. Aku hanya ingin menunjukkan kasih sayangku bukanlah sebuah ego yang harus kumiliki adanya. Tapi aku ingin dia tahu bahwa harapku hanya untuk dia tahu dan dia hargai. Dan aku ingin dia tahu bahwa harapku padanya itu luar biasa. Allah tahu yang terbaik bagiku. SOMEONE IN IT :*